BATAM — Kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) selama empat hari bagi permanent resident (PR) Singapura yang baru diberlakukan Imigrasi, tampaknya belum memberikan dampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Kota Batam. Padahal, kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Kepulauan Riau (Kepri).

Kasi Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi Batam, Kharisma Rukmana, menyampaikan bahwa setelah penerapan aturan tersebut, belum terlihat adanya lonjakan kunjungan dari PR Singapura.

“Pasca surat edaran itu, kami lihat data kunjungan wisman ke Batam masih landai,” ungkap Kharisma, seperti dikutip tempo, Sabtu (2/11/2024).

Baca juga: Destinasi Wisata Thailand yang Tak Sesuai Ekspektasi: Lima Tempat yang Mungkin Mengecewakan Wisatawan

Aris menjelaskan bahwa kebijakan BVK bertujuan untuk mendorong arus wisatawan ke wilayah Kepri, terutama melalui tiga pintu masuk utama: Batam, Karimun, dan Tanjungpinang.

“Harapannya, kunjungan wisman meningkat. Namun, dari data yang kami pantau, hanya 1 persen dari total kunjungan harian yang merupakan pemegang PR Singapura,” tambah Aris.

Kebijakan BVK ini diatur dalam Peraturan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-1.GR.01.07, yang mengatur tempat pemeriksaan imigrasi tertentu bagi subjek bebas visa kunjungan. Aturan tersebut mulai diberlakukan sejak awal Oktober 2024.

Baca juga: Rute One Day Trip ke Singapura dari Batam, Cek Jadwal dan Harga Tiket Ferry Terbaru

Bagi pemegang PR Singapura, wilayah Kepri yang bisa dikunjungi tanpa visa mencakup Batam, Bintan, dan Karimun, dengan izin tinggal maksimal empat hari dan tanpa opsi perpanjangan.

Pintu masuk yang memberlakukan aturan ini termasuk pelabuhan-pelabuhan seperti Nongsa Terminal Bahari, Marina Teluk Senimba, Batam Centre, Citra Tri Tunas, Sekupang, Sri Bintan Pura, Bandar Bentan Telani Lagoi, dan Tanjung Balai Karimun.

Menurut data Imigrasi, hingga Oktober 2024, jumlah kunjungan wisman ke Batam telah mencapai 1.584.820 orang, dengan mayoritas berasal dari Singapura, Malaysia, India, dan Tiongkok (RRT).

“Kebanyakan wisatawan datang saat akhir pekan atau hari libur,” tutur Aris, menyoroti pola waktu kunjungan yang lebih ramai pada hari-hari tertentu. (dr)